Setelah kerajan singosari diserang oleh Raja Jayakatwang dari kerajaan kediri pada tahun 1292 M, Raja singosari yang bernama Kertanegara gugur. Tetapi salah satu dari keturunan singosari berhasil meloloskan diri, yaitu Raden Wijaya bersama dengan istrinya. Raden Wijaya meminta bantuan kepada Wiraraja, ia dianjurkan untuk kembali ke Kediri dan berpura-pura mengabdikan diri kepada Jayakatwang. Atas jaminan Wiraraja, Jayakatwang menerima pengabdian Raden Wijaya dan Jayakatwang memberikan hadiah tanah di Hutan Tarik kepada Raden Wijaya. Raden Wijaya beserta pengikutnyapun mulai membangun daerah tersebut. Ketika sedang bekerja, salah seorang di antara mereka menemukan buah maja, kemudian memakannya. Ternyata rasa buah maja tersebut pahit, sejak saat itu daerah tersebut dikenal sebagai Majapahit.
Sementara itu Raja Kubilai Khan mengirim 20.000 tentara cina untuk menghukum Raja Kertanegara karena dahulu ia pernah menghina utusan Raja Kubilai Khan. Tetapi pada saat tentara cina datang, raja Kertanegara telah lama meninggal dunia, dan Raja yang berkuasa saat itu ialah Raja Jayakatwang. Kedatangan tentara cina tersebut merupakan kesempatan baik bagi Raden Wijaya untuk membalaskan dendam terhadap Jayakatwang. Raden Wijaya bergabung dengan tentara cina. Pertempuran sengit pun terjadi, tentara kediri menelan kekalahan dan Jayakatwang gugur dalam pertempuran itu.
Setelah mengalahkan pasukan Jayakatwang, Raden Wijaya mengatur siasat untuk mengusir tentara cina. Raden Wijaya mengadakan pesta besar-besaran. Ketika tentara cina sedang terlena dan mabuk-mabukan, Raden Wijaya memerintahkan pasukannya untuk menyerang mereka. Dari penyerangan mendadak tersebut, banyak di antara mereka yang tewas seketika. Hanya sebagian dari mereka yang dapat menyelamatkan diri dan kembali ke negri asalnya.
Setelah keadaan aman, pada tahun 1293 M, Raden Wijaya diangkat menjadi raja Majapahit yang pertama, dengan gelar Kertarajasa Jayawardana. Kertarajasa Jayawardana memerintah dengan tegas dan bijaksana. Keadaan negara pada masa pemerintahannya menjadi tenang dan aman. Kertarajasa wafat pada tahun 1309 M dengan meninggalkan 3 orang anak. 2 orang anak perempuan dari Giyantri, yaitu Bhre Kahuripan dan Bhre Daha, dan 1 orang anak laki-laki dari Parameswari, yaitu Jayanegara.
Sabtu, 20 Februari 2010
Langganan:
Postingan (Atom)